Kamis, 24 Mei 2012

Hijauku akan Menghijaukan Bumiku

Mengapa alam sangat berarti bagi makhluk hidup, terutama manusia? Mengapa kita harus peduli dan mencintai alam? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin terpikir kan di dalam benak kita. Alam sangat berarti dan berperan penting bagi makhluk hidup dan kehidupan di muka bumi. Alam dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya merupakan warisan nenek moyang kita dan titipan cucu di masa mendatang yang patut kita jaga kelestarian nya dan keberlanjutan nya. Kita beserta anak dan cucu tentu menginginkan lingkungan yang serasi dan lestari agar dapat melangsungkan hidup.
Alam yang serasi dan lestari adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem secara seimbang. Setiap komponen di dalam ekosistem berinteraksi dan membutuhkan oleh karena itu, kita harus menyayangi alam dengan cara memelihara dan melestarikannya. Keseimbangan inilah yang harus tetap dijaga agar keanekaragaman sumber daya alam tetap lestari dan terjamin. Keseimbangan alam dapat terganggu atau rusak. Dengan demikian, pemanfaatan sumber daya alam baiknya diusahakan secara arif dan bijaksana sesuai keseimbangan alam.
Selain itu kamu tentu pernah mendengar atau bahkan mengalami beberapa peristiwa kerusakan alam di Indonesia seperti banjir, tanah longsor, semburan dan banjir lumpur panas, pencemaran air limbah, kepunahan spesies hewan dan tumbuhan, kebakaran hutan, polusi udara oleh kendaraan bermotor atau hasil industri, dan peristiwa lainnya.
Tidak sedikit dari peristiwa tersebut merupakan perbuatan manusia yang mendominasi alam secara berlebihan. Hal ini secara langsung dan tidak langsung berdampak negatif terhadap manusia, makhluk hidup lain, alam itu sendiri dan tentu saja kehidupan di muka bumi ini.
Terjadinya degradasi hutan yang merupakan ulah manusia di Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama di bagian hulu akan menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti terjadinya banjir, kekeringan, tanah longsor, dsb. Akar penyebabnya antara lain diawali oleh kurangnya pemahaman dan atau kepedulian berbagai pihak terhadap fungsi hutan dan penerimaan manfaat oleh masyarakat setempat sehingga tidak mampu membangkitkan tanggung jawab dan tindakan untuk kelestarian hutan. Untuk menanggulangi fungsi hutan maka diperlukan upaya rehabilitasi hutan (reboisasi) yang dilakukan secara vegetatif (kegiatan tanam-menanam) dengan menggunakan jenis tanaman yang sesuai dengan fungsi hutan, lahan serta kondisi agroklimat setempat.
Lihatlah bahwa satu di antara tiga perkara yang tak akan terputus pahalanya bagi seorang manusia walaupun ia telah meninggal dunia adalah sedekah jariyah. Para ulama mengatakan bahwa sedekah jariyah mempunyai banyak macam dan jalannya. Seperti membuat sumur umum, membangun masjid, membuat jalan atau jembatan, menanam tumbuhan baik berupa pohon, biji-bijian atau tanaman pangan, dan lainnya. Jadi, menghijaukan lingkungan dengan tanaman yang kita tanam merupakan sedekah dan amal jariyah bagi kita –walau telah meninggal- selama tanaman itu tumbuh atau berketurunan.
Berkaitan dengan hal tersebut dan untuk kesamaan persepsi para pihak terkait, perlu dipersiapkan Pedoman Pembuatan Tanaman Reboisasi Hutan Lindung dan Hutan dalam rangka Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
Akan tetapi, pada dasarnya untuk menjaga agar bumi kita tetap hijau hendaknya dimulai dari diri kita sendiri. Tidakkah kita sadar apa yang bumi ini berikan kepada kita sebagai wujud terima kasih kita kepada bumi maka tetaplah hijau kan bumi kita, agar tidak terjadi bencana alam karena hijau nya hutan perlahan kita lupakan. Jadikanlah setiap pekerjaan yang kita lakukan bermanfaat untuk bumi kita sehingga lestari dan hijau nya bumi selalu terjaga. Sehingga penghijauan yang turut kita sumbang kan ke bumi ini menghijaukan bumi kita, hijau ku akan menghijaukan bumi ku. :)

lihatlah sebagian dari pemberian alam terhadap kita yang seharusnya menyadarkan kita pentingnya penghijauan bumi [!]


Read More..

Selasa, 22 Mei 2012

Tanaman penyerap karbondioksida tebaik

Di sekolah kita diajarkan bahwa semua tanaman merupakan penyerap karkarbondioksida (CO2) di udara. Tetapi setiap pohon dari jenis yang berbeda punya kadar penyerapan karbondioksida yang berbeda pula. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak global warming dengan melakukan program pengurangan Karbondioksida dengan melakukan penanaman, kita harus memilih pohon yang punya daya serap karbondioksida tinggi. tumbuhan melakukan fotosintesis untuk membentuk zat makanan atau energi yang dibutuhkan tanaman tersebut. Dalam fotosintesis tersebut tumbuhan menyerap karbondioksida (CO2) dan air yang kemudian diubah menjadi glukosa dan oksigen dengan bantuan sinar matahari. Endes N Dahlan, seorang dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor pada tahun 2007-2008 telah melakukan penelitian tentang daya serap karbondioksida pada berbagai jenis pohon/tanaman. Endes menemukan bahwa pohon trembesi (Samanea saman) terbukti dapat menyerap paling banyak karbondioksida dibandingkan pohon lainnya. Dalam setahun, trembesi mampu menyerap 28.488,39 kilogram karbondioksida. Disusul kemudian oleh pohon cassia (Cassia sp) yang mampu menyerap 5.295,47 kilogram.


Banyak faktor yang memengaruhi tanaman memiliki daya serap karbondioksida sehingga menyebabkan perbedaan kemampuan tanaman sebagai tanaman/pohon penyerap karbondioksida akan. Di antaranya ditentukan oleh mutu klorofil. Mutu klorofil ditentukan berdasarkan banyak sedikitnya magnesium yang menjadi inti klorofil. Semakin besar tingkat magnesium, daun akan berwarna hijau gelap. Daya serap karbondioksida sebuah pohon juga ditentukan oleh luas keseluruhan daun, umur daun, dan fase pertumbuhan tanaman. Selain itu, Pohon-pohon yang berbunga dan berbuah memiliki kemampuan fotosintesis yang lebih tinggi sehingga mampu sebagai penyerap karbondioksida yang lebih tinggi yang tentunya akan lebih baik. Faktor lainnya yang ikut menentukan daya serap karbondioksida adalah suhu, dan sinar matahari, ketersediaan air.


10 Pohon Penyerap Karbondioksida Terbaik :
1 Trembesi / Ki Hujan Samanea saman 



2 Beringin Ficus benyamin
 3 Kenanga Canangium odoratum
4 Kiara Payung/ Krey payung Fellicium decipiens 4
5 Mahoni Swettiana mahagoni 
6 Pingku Dysoxylum excelsum

7 Cassia Cassia sp

8 Matoa Pornetia pinnata 

9 Saga Adenanthera pavoniana

10 Bungkur Lagerstroema speciosa
Read More..

Pemerintah Indonesia takut dengan greenpeace ?

 
Greenpeace merusak perekonomian Indonesia ?? Greenpeace haram karena didanai dari hasil judi ?? Greenpeace adalah udang berbulu musang eeeh musang berbulu udang (emangnya udang ada bulunya ya???) Greenpeace adalah organisasi ilegal di Indonesia. Begitulah tulisan di berbagai portal berita akhir-akhir ini. Hihihihihiii nampaknya Greenpeace menjadi keyword yang mulai meningkat. Menjadi sorotan disana-sini. jiahahaha... Greenpeace merusak perekonomian Indonesia, Menurutku ini adalah sudut pandang makro alias hiperbola. Terlalu dibesar-besarkan. Seberapa parahkah kerusakan perekonomian Indonesia yang diakibatkan oleh kampanye Greenpeace untuk penyelamatan hutan Indonesia? Yang rusak parah adalah keuntungan (laba) dari perusahaan Hutan Tanaman Industri, perusahaan pulp dan paper, serta perusahaan perkebunan sawit. Ketika hutan Riau dijarah habis-habisan untuk mendapatkan kayu yang bagus sebagai barang ekspor, Riau sangat gemerlap. Diskotik, cafe, karaoke, judi bertebaran dimana-mana. Ketika aparat sedikit melakukan razia penjarahan hutan, semua hiburan itu tutup yang tersisa tidaklah berapa. Pergerakan uang di tempat hiburan itu digerakkan oleh oknum para pekerja hutan dan karyawan-karyawan perusahaannya yang membawa banyak uang dari hasil menjarah hutan. Inipun bagi orang-orang yang senang hiburan malam. Pekerjanya aja bisa punya duit banyak dari usaha ilegal, apalagi dengan perusahaannya alias untung gede. Begini cara ilegal yang mereka lakukan : Perusahaan itu sebenarnya legal dan sah menurut hukum. Yang menjadi masalah adalah lahan yang mereka kelola tidak semua sesuai menurut hukum. Sudah menjadi rahasia umum di Riau, bahwa perusahaan HTI atau pulp mulai mengelola lahan hutan dari tepi luar. Mereka akan bergerak dari tepi batas lahan ke arah luar sejauh kondisi aman dan dapat dikendalikan oleh oknum. Begitu mereka terbentur masalah, barulah mereka mengelola lahan yang semestinya hak mereka (maaf agak susah menggambarkan atau menjelaskan hal ini). Lahan yang dikelola diluar batas semestinya itulah yang menghasilkan keuntungan besar bagi perusahaan. Akibat ini adalah banyak lahan masyarakat dan bahkan tanah ulayat (tanah adat) yang dicaplok oleh mesin-mesin penghancur hutan milik perusahaan. Ada timberjack, bulldozer, harvester, harrow, trencher, log stacker, front fork loader, excavator dan lain-lain. Masalah di atas adalah jika perusahaan sah, izin lahan sah, tetapi perusahaan mengambil lahan diluar lahan yang sah tersebut. Masalah lainnya yang ada di Riau adalah perusahaan sah, izin lahan sah, tetapi lahan yang sah tersebut berada di Area Gambut yang memiliki kedalaman lebih dari 3 meter yang mempunyai peraturan tersendiri yang sering dilupakan oleh oknum atau pejabat pemberi izin. Lahan itu menjadi ambigu antara sah dan tidak sah. Ini menjadi kasus Semenanjung Kampar. Kemudian Greenpeace mempermasalahkan keadaan yang tidak sah tersebut di atas. Untuk lahan yang sah dan sesuai ketentuan hukum Indonesia, Greenpeace hanya meminta keadaan Moratorium atau penghentian kegiatan untuk beberapa waktu. Mengapa aksi Greenpeace keras atau agak keras? Lha kalo dengan cara lembut semua keadaan bisa lebih baik? Kirim surat, pemberitaan dan pembicaraan tidak mempan. Ketika kita lihat di TV banyak pendemo melakukan demo massal untuk suatu tujuan, termasuk ketika para mahasiswa berdemo di Senayan tahun 1998, dengan cara itulah pembicaraan kita bisa didengar oleh para pemimpin yang tuli. Lha kalo kita setuju dengan demo tahun 1998, kenapa demo masalah lingkungan hidup tidak kita dukung??? Ini untuk keberlangsungan hidup semua manusia. Abaikan duit-duit yang beredar disekitar pendemo jika disinyalir ada. Fokuslah pada tujuan penyelamatan lingkungan hidup. Lapangan pekerjaan di Riau tidak begitu gonjang-ganjing, walaupun tetap ada pengangguran dan hal ini terjadi juga di daerah lain. Masalahnya adalah mereka adalah pekerja yang bekerja di lahan ilegal. Berarti mereka bekerja di lapangan pekerjaan yang haram. Dan duit yang mereka hasilkan adalah duit haram. This is it. (niru gaya Master Chef Cantik Farah Queen). Adanya pilih kasih kampanye yang dilakukan Greenpeace terhadap perusahaan-perusahaan tertentu. Hmmmm ini aku ga bisa analisa deh karena kampanye Greenpeace itu begitu banyak dan luas sedangkan simpatisan dan anggota aktifnya tidak seberapa dibandingkan luas areal permasalahan lingkungan. Sama ketika Kementerian Lingkungan Hidup peduli akan Sungai Ciliwung, lhaaa emangnya Sungai Siak dan Sungai Musi tidak memiliki masalah lingkungan hidup??? Kenapa kedua sungai itu dibiarkan saja?? Begitulah, pegawai di Kementerian Lingkungan Hidup tentunya tidak bisa menangani luasnya permasalahan lingkungan hidup. Greenpeace adalah organisasi ilegal di Indonesia Lhaaa kalo ilegal kenapa ga ditutup dari dulu. Alamat tidak Palsu (ayu tingting langsung nyanyi-nyanyi). Kantor ada. Orangnya ada. Lhaaa kalo ilegal langsung grebek aja. Kok takut? Gitu aja kok repot. Pemerintah Indonesia Takut dengan Greenpeace SALAH......... Pemerintah Indonesia TIDAK TAKUT pada Greenpeace. tetapi... Pemerintah Indonesia takut dengan pengusaha perusahaan yang telah menghancurkan hutan Indonesia. Kebobrokan pengelolaan hutan Indonesia bermula dari pemerintah yang memberikan izin hanya berdasarkan peta diatas meja dengan menggunakan SPIDOL untuk membentuk garis batas izin lahan. Tentu saja luas lahan akan menjadi lebih luas daripada semestinya. Lagipula, oknum-oknum itu tidak mau tahu tentang KEDALAMAN LAHAN GAMBUT. Kebutuhan oknum-oknum tertentu akan duit untuk memperkaya diri sendiri dan orang lain dengan cara melanggar ketentuan-ketentuan yang ada

Read More..

Senin, 14 Mei 2012

Save Paper Save the Earth

Kertas saat ini telah menjadi kebutuhan utama masyarakat terutama pelajar yang bergelut dibidang pendidikan. Jika kita perhatikan di sekeliling kita, maka barang-barang apa saja yang terbuat dari kertas dan mungkin kamu menemukan banyak barang yang terbuat dari kertas seperti kardus, Koran atau surat kabar, buku tulis, kertas fotokopi, majalah, kertas tulis,  buku pelajaran/novel, tisu, kertas untuk keperluan promosi seperti brosur, bahkan untuk keperluan rumah tangga pun kita jempai kertas seperti alas gelas.
Bahan baku kertas adalah dari batang pohon. Untuk satu rim kertas, paling sedikit satu batang pohon ditebang. Bayangkan berapa banyak pohon yang harus ditebang untuk memenuhi produksi kertas? Tanpa kita sadari, pada masa yang akan datang hutan dipermukaan bumi ini akan habis ditebang untuk memenuhi kebutuhan kertas sehari hari. Apa lagi jika pemanfaatan kertas secara boros, boros disini dimaksudkan yaitu pemanfaatan kertas yang tidak sesuai dengan keperluan sehingga berakhir menjadi sampah.
Sebagai pelajar kita harus sungguh-sungguh memperhatikan efisiensi pemakaian kertas, pengelolaan kertas serta pemakaian serta dampak dari setiap produksi kertas terhadap kelestarian hutan dan lingkungan.
Agar tidak ikut dalam pemborosan kertas, sebagai salah satu pengguna kertas terbanyak karena kita sebagai pelajar hendaknya kita melakukan berbagai hal kecil yang berdampak besar seperti dib bawah ini :
  1. Tidak dengan mudah membuang kertas. Cobalah untuk memikirkan kembali kemungkinan kertas tersebut digunakan untuk hal-hal lainnya.
  2. Memaksimalkan penggunaan kertas yaitu menggunakan semua bagian sisi kertas seperti saat mencetak, gunakan kedua sisi kertas.
  3. Mengumpulkan sisa-sisa kertas untuk dapat dikelolah atau didaur ulang lagi
  4. Koran, majalah, atau kalender bekas dapat digunakan untuk membungkus barang-barang lain
  5. Ketika akan mencetak suatu dokumen, cobalah pertimbangkan prioritas dan kebutuhannya. Jika dokumen tersebut perlu dicetak, gunakan ke dua sisi kertas.
  6. Menggunakan kertas bekas pakai untuk mesin facimili atau fotokopi
  7. Memanfaatkan sekumpulan kertas bekas pakai untuk catatan kecil, seperti pesan telpon, catatan belanja dan lain sebagainya
  8. Memanfaatkan kembali amplop atau kantong kertas bekas yang masih layak digunakan
  9. Mencetak keperluan seminar, promosi, pelatihan dari kertas daur ulang.
  10. Jika memungkinkan memperoduksi media cetak berbahan baku kertas daur ulang
  11. Makalah, kliping atau materi presentasi sebaiknya dicetak dan diperbanyak dengan menggunakan keras bekas atau lebih baik dalam bentuk data CD (disk)
  12. Segala bentuk undangan atau tagihan dapat dikirimkan melalui email. Kita terpaksa dicetak, usahakan dibuat dengan bahan yang sedikit memakai kertas.
  13. Menghemat penggunaan kertas tisu saat makan atau di toilet
  14. Memanfaatkan aneka kertas bekas untuk berbagai aneka kerajianan seperti kertas daur ulang berwarna-warni, bingkai foto, kotak tisu dan sebagainya
Dengan mempertimbangkan ke 14 hal-hal yang sederhana diatas untuk melakukan penghematan kertas dan tetap melestarikan lingkungan, mengetahui asal muasal kertas itu terbuat dan mampu mempraktekan ke 14 hal tersebut.
Read More..

Kamis, 10 Mei 2012

Konsep 7R untuk Lingkungan Sehat

Dalam rangka melestarikan  lingkungan konsep 7 R sudah sering kita dengar atau mungkin kali ini baru didengar. Konsep 7 R sendiri berasal dari 7 kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle(Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali), Refill (Mengisi Ulang), dan Repair. Sebelumnya konsep 7 R sendiri hanya dikenal sebagai konsep 5 R yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle(Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali). Akan tetapi, setelah melihat keadaan lingkungan maka dicanangkan lagi dua konsep demi menjaga kelestaraian lingkungan yakni Refill (Mengisi Ulang), dan Repair.
 Istilah – istilah ini sering disebutkan dalam upaya melestarikan lingkungan hidup. Untuk dapat diterapkan dalam kehidupan kita, berikut akan diberikan sedikit penjelasan tentang konsep 7 R.
1. Recycle
Mengolah kembali (recycle), yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Kertas daur ulang dan kompos merupakan contoh hasil kegiatan recycle.
2. Reuse
Memanfaatkan ulang (reuse), yaitu menggunakan kembali barang bekas tanpa pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya. Misalnya, keleng bekas minuman digunakan sebagai tempat pensil, kotak bekas sepatu digunakan lagi untuk membawa barang belanjaan di lain waktu.
3. Reduce
Mengurangi (Reduce), adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah.
Contoh :
*      Jika berbelanja ke pasar, bawalah tas dari rumah sehingga tidak perlu meminta tas plastic dari toko atau penjual. Dari sebuah toko saja, dalam sehari bisa dikeluarkan 5-10 kg tas plastic untuk membungkus barang-barang belanjaan. Coba hitung, berapa ton per tahun?
*      Gunakan kaleng bekas atau karton bekas yang telah dimodifikasikan untuk tempat menyimpan gula, minyak, garam, dan sebagainya, sehingga tidak perlu membeli wadah baru.
4. Replace
Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama sampah yang mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya. Contohnya adalah mengganti kebiasaan memakai kantong plastic dengan kertas atau daun.
5. Replant
Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohnya yaitu dengan melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan asri, membantu penurunan suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah sendiri), dan mengurangi kontribusi atas pemanasan global.
6. Refill
Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai. Misalnya membeli minyak goring, sabun, susu, atau yang lain yang ada wadahnya. Pada kesempatan berikutnya, belilah isinya, karena wadahnya sudah tersedia. Membeli isinya saja harganyajuga lebih murah karena produsen menghitung harga penjualan barang dengan memasukkan biaya kemasan barang tersebut.
7. Repair
Repair artinya melakukan pemeliharaan atau perawatan agar tidak menambah produksi limbah. Contohnya menggunakan peralatan rumah tangga  yang terbuat dari plastic atau pecah belah dengan hati-hati sehingga tidak cepat rusak.
Di Negara-negara maju, tindakan reuse, recycle, reduce dan repair telah diterapkan oleh masyarakat. Sudah selayaknya kita sebagai mahasiswa menrapkan pola hidup mengurangi limbah dalam kehidupan sehari hari dan member contoh kepada masyarakat sekitar karena dengan menerapkan konsep 7 R yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam melestarikan dan memlihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar.
Read More..
 
Copyright (c) 2010 bumikuhijauku. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.